PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Aceh

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Aceh

Antisipasi Darurat Pangan, BSIP Aceh Tingkatkan Indeks Pertanaman (IP) Petani di Pidie Jaya




 [Pidie Jaya, 11 Juli 2024] Berbagai upaya dan langkah strategis terus dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) guna meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian khususnya tanaman pangan. Diantara upaya tersebut adalah melalui Program Upaya Khusus (UPSUS) Antisipasi Darurat Pangan.

 
Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa Program UPSUS Antisipasi Darurat Pangan terdiri dari tiga kegiatan yaitu optimasi lahan, pompanisasi dan tumpang sisip lahan perkebunan. Program ini selain untuk meningkatkan produktivitas nasional juga mewujudkan swasembada agar Indonesia menjadi lumbung pangan dunia
 
Menyahuti hal tersebut Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Aceh melakukan upaya untuk meningkatkan produksi dengan cara meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman (IP) di tingkat petani. Pola itu dilakukan dengan menggunakan pompanisasi untuk mengairi lahan sawah petani. 
 
“Lahan kita berada di ujung irigasi pak. Kami sering tidak kebagian air saat melakukan tanam atau saat tanaman kami membutuhkan air”, Kata Mulyadi selaku Ketua Keujreun Blang Blang Gampong Udeung, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya. 
 
Hasil amatan saat kunjungan lapangan Tim BSIP Aceh bersama Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Pidie Jaya pada tanggal 3 Juli 2024 menampakkan bahwa lokasi lahan sawah yang diairi dengan bantuan pompa ukuran 6 inci tersebut dapat mengairi seluas 30 ha lahan petani. 
 
“Selama ini lahan yang kami gunakan paling maksimal pada musim rendeng. Jika musim gadu petani kewalahan dengan ketersediaan air. Alhamdulillah dengan bantuan pompa ini kami dapat melakukan melakukan tanam padi dua kali dalam setahun” sebut Sayed Bakhtiar salah seorang petani.
 
Berdasarkan data Distanpanghorti Pidie Jaya, jumlah pompa yang diusulkan sebanyak 31 unit semua direalisasikan oleh Kementan. “Alhamdulillah usulan pompa yang kita usulkan dikabulkan semua dan telah didistribusikan (terpasang) ke petani sebanyak 29 unit, sisanya akan segera diserahkan petani”, sebut Kadistanpanghorti drh. Muzakkir.