Rapatkan Barisan, Wujud Komitmen Tim PAT Provinsi Aceh Pacu Tercapainya Realisasi
[Banda Aceh, 1 Agustus 2024] Kementerian Pertanian menanggapi dengan serius terkait isu darurat pangan yang akan terjadi sebagai akibat dari perubahan iklim dan cuaca yang terjadi pada saat ini. Aksi konkrit untuk mengantisipasi darurat pangan ini diwujudkan dengan mencanangkan tiga kegiatan penting salah satunya adalah Perluasan Areal Tanam (PAT). Wujud komitmen akan kegiatan tersebut adalah pencapaian realisasi sesuai target dari masing-masing wilayah di tiap provinsi.
Aceh adalah salah satu provinsi yang berada dalam zona merah dalam capaian realisasi PAT, untuk itu Direktur Pembiayaan Pertanian, Bapak Dr. Tedi Dirhamsyah, SP,. MAB melakukan rapat koordinasi bersama Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, Ibu Ir. Cut Huzaimah, MP beserta jajarannya yang diadakan secara hybrid (daring dan luring melalui aplikasi zoom) di Aula Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh pada hari Rabu, 31 Juli 2024.
Turut hadir dalam pertemuan ini Asisten Teritorial (Aster) Kodam, Dandim Lingkup Provinsi Aceh, Kepala BSIP Aceh Firdaus, SP.,M.Si, Kadistan Kabupaten/Kota seluruh Aceh, serta Kabid Pertanian dan Penyuluhan Provinsi Aceh.
Dalam rapat koordinasi berlangsung diskusi dari masing-masing perwakilan kabupaten yang menjadi kendala sehingga tidak terealisasi capaian target PAT yang menyebabkan Provinsi Aceh masuk dalam zona merah. Dapat diketahui bahwa kendala teknis dari berbagai unsur menjadi permasalahan di lapangan yang menjadikan tidak adanya peningkatan capaian PAT di provinsi Aceh hingga bulan Juli 2024.
Distribusi benih, perubahan target jumlah pemasangan pompa yang semula 40.000 menjadi 55.000, dan tidak tersedianya sumber air di sekitar calon PAT merupakan beberapa permasalahan teknis yang dihadapi di lapangan. Direktur Pembiayaan Pertanian menyarankan agar dapat membuka posko di setiap kabupaten terutama daerah yang target PAT nya luas dan realisasinya masih rendah. Kepala BSIP Aceh juga menyarankan untuk pengadaan sumur bor untuk wilayah yang mengalami kekeringan air di permukaan.
Semoga setelah rapat koordinasi ini, segala permasalahan di lapangan dapat segera teratasi sehingga capaian realisasi PAT provinsi Aceh dapat sesuai target untuk mengantisipasi darurat pangan nantinya.
